Untuk Dicoba

Situ Wanayasa



Danau Wanayasa atau Situ Wanayasa adalah danau alam seluas ± 7 hektar yang berada pada ketinggian 600 m dari permukaan laut yang terletak di kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, ± 23 km sebelah Tenggara kota Purwakarta dengan temperatur udara rata-rata berkisar antara 17 sampai dengan 20 derajat Celsius. 

Situ Wanayasa dengan latar belakang panorama Gunung Burangrang, air danau yang bersih dan alami, udaranya sejuk dan segar, serta memiliki beberapa keunikan salahsatu diantaranya yaitu sebuah pulau kecil yang terletak di tengah – tengah danau yang dinamakan Pasir Mantri. Entah siapa yang pertama kali menamakannya demikian. Pulau tersebut rindang oleh tanaman pinus,dan selain itu disana terdapat makam R.A.Suriawinata, salah seorang pendiri Purwakarta yang juga Bupati Karawang ke – 9 yang meninggal pada tahun 1827.
Untuk mencapai Situ Wanayasa dengan menggunakan kendaraan umum dari arah Purwakarta, dari Sadang cukup naik angkot jurusan Pasar Rebo atau Simpang, lalu melanjutkan perjalanan dengan naik angkot lagi jurusan Wanayasa. Atau dari Terminal Cikampek, bisa langsung naik kendaraan Elf jurusan Cikampek-Wanayasa yang beroperasi mulai pagi hingga sore hari.
Situ Wanayasa terletak persis di sisi jalan raya Wanayasa yang menghubungkan Purwakarta – Wanayasa – Subang – Bandung, sehingga objek wisata ini pun seringkali dipakai untuk sekedar mampir melepas lelah karena melakukan perjalanan jauh.
Pada hari - hari libur sekolah, setiap Sabtu Minggu, atau saat libur lebaran, Situ Wanayasa banyak dikunjungi pendatang, selain untuk berlibur, jalur ini sering dipakai sebagai jalur alternative bagi mereka yang mudik ke Subang, Bandung, atau Jawa Tengah.
Selain jalan raya yang lebar dan beraspal baik yang membuat nyaman diperjalanan,pengunjung akan dimanjakan oleh keindahan pesona Situ Wanayasa yang berada di Desa Wisata Wanayasa.
Saat ini, Situ Wanayasa tengah berbenah diri untuk menjadi salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Purwakarta. Dengan dibangunnya jembatan semi permanen yang menghubungkan sisi selatan Situ ke Pasir Mantri memudahkan pengunjung untuk bisa menikmati indahnya Situ Wanayasa dari tengah pulau. Selain itu, telah dibangun gazebo yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk beristirahat dan menikmati suasana alam sekitar Situ.
Dan, untuk menemani pengunjung saat beristirahat, di sekitar Situ Wanayasa hadir berbagai kedai tradisional yang menjual makanan khas Wanayasa berupa Sate Maranggi, Ketan Bakar, Ikan Bakar, Bakakak Hayam, serta cemilan lainnya seperti Ranginang, Opak Ketan, Kicimpring, Simping, Semprong, Manisan Pala, Manggis, dan lain-lain.
Pokoknya, anda tentu tak kan menyesal berkunjung ke desa wisata Wanayasa, desa dengan udara dingin, aman, penduduknya pun religius dan ramah.****

diambil dari : http://lovanieea.blogspot.com/2010/09/situ-wanayasa.html

Wisata Curug Cipurut

Salah satu objek wisata di Wanayasa adalah Curug Cipurut. Dalam bahasa Sunda, Curug artinya air terjun. Kawasan ini terhitung baru untuk dikunjungi, karena baru beberapa tahun belakangan ini ramai dikunjungi wisatawan dibandingkan Curug Cijalu atau Curug Cipancar yang lebih dulu dikenal orang.

                                                                    
Terletak di kaki Gunung Burangrang, Curug Cipurut menghadirkan pemandangan alam yang sangat indah. Barisan pohon pinus yang menjulang tinggi di punggung Gunung Burangrang, serta hamparan sawah dan kebun teh yang menghijau membuat rasa lelah para pengunjung seakan sirna dengan melihat keindahan alam menuju Curug Cipurut. Udara dingin, air yang bersih sedingin es menambah keelokan disekitar lokasi wisata air ini.
Tak heran, semakin hari semakin bertambah para pengunjung yang berwisata ke Curug Cipurut ini. Terlebih jika hari libur sekolah atau hari – hari libur lainnya banyak wisatawan yang tak hanya sekedar berkunjung tapi juga berkemah disekitar air terjun.
                                                                                                  
Jika anda kebetulan mampir untuk berwisata ke lokasi ini, untuk yang senang berwisata kuliner, saya menyarankan untuk berkunjung pada hari Minggu pagi karena pada Minggu pagi anda bisa berwisata kuliner di Pasar Tradisional Wanayasa yang hanya hadir pada hari Rabu dan Minggu saja, mulai jam 06.00 Wib s/d 09.00 Wib . Jadi, datanglah lebih pagi supaya anda bisa menikmati bermacam penganan khas Wanayasa dari mulai Sate Maranggi, nasi timbel, ketan bakar, kueh ali (kue cincin), kremes, dan jajanan lainnya sebagai bekal anda menuju Curug Cipurut Wanayasa!
Perjalanan ke lokasi curug ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih satu jam perjalanan dari terminal Wanayasa. Ada dua alternative jalan yang bisa dipilih untuk menuju ke Curug Cipurut, yang pertama: dari terminal wanayasa ambil arah menuju pasar wanayasa menuju kampung Cileungsing Kulon dan lanjut ke lokasi, dan yang kedua: dari terminal wanayasa ambil arah menuju desa Sumurugul (ke arah Bojong-Sawit) dan lanjut ke lokasi.


Selain air terjun yang menjulang, terdapat batu alam memanjang untuk pengunjung bermain seluncur air (istilah gue..hehehe…).
Jadi, ajak keluarga, teman dan sahabat untuk berwisata ke Curug Cipurut. Hati dan pikiran panas karna stress jadi ademmmmmmmm…..  ****

diambil dari : http://lovanieea.blogspot.com/2010/09/curug-cipurut.html

Wisata di daerah Bojong dan Wanayasa

Wanayasa sebagai objek wisata karena berlokasikan dikaki Gunung Burangrang yang mana enaklah dinikmati khususnya para penikmat wisata alam. Wanayasa memiliki tempat wisata seperti Situ Wanayasa, Curug Cipurut, dan Kolam Renang Cibulakan yang mana airnya langsung dari sumber mata air dan jernih pastinya. Kalou Wisata yang ada disekitar Wanayasa adalah cipanas sumber air panas, kolam renang di Bojong.

Situ Wanayasa
Situ Wanayasa terletak di Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, sekitar 23 km dari Kota Purwakarta atau 83 km dari Bandung. Situ Wanayasa, merupakan sebuah danau (situ) dengan luas sekitar 7 hektar, dikelilingi pohon-pohon, bukit-bukit hijau, air danaunya bersih dan alami. Memiliki ketinggian sekitar 600 meter dari permukaan laut dengan temperatur udara rata-rata berkisar antara 17 sampai dengan 20 derajat Celsius.yang tampak gambar di atas adalah sebuah bukit kecil yang di tumbuhi oleh pohon pinus, dan bukit ini terletak di tengah tengah situ wanayasa.

Prasarana yang sudah tersedia, listrik, telepon dan kendaraan umum. Untuk meningkatkan akses dan kenyamanan bagi pengunjung, jalan menuju Situ Wanayasa telah dihotmix, penataan Gedung Kewedanaan menjadi sarana aktifitas kebudayaaan dan pembangunan sarana wisata berupa Guest House. Pada tahun 2007 Badan Pariwisata Kabupaten Purwakarta telah melakukan upaya penataan kawasan Situ Wanayasa, antara lain pembuatan gazebo, yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk tempat beristirahat sambil menikmati keindahan panorama Situ Wanayasa, selain itu pula telah dibuat juga jembatan semi permanen yang menghubungkan dari sisi ke pulau kecil yang terletak ditengah situ, sehingga kini pulau kecil yang berada ditengah situ dapat dicapai pengunjung dengan mudah, dimana dalam tahun yang sama telah dilakukan pula penataan taman ditengah Situ tersebut, antara lain penyediaan beberapa tempat duduk yang dapat dipakai pengunjung untuk bersantai. Untuk sarana wisata air yang ada pada saat ini ( 7 unit sepeda air) belum dapat dioperasikan, pada saat ini sedang disusun regulasi/juknis untuk pengoperasian dan pengamanan sarana wisata air tersebut.

Situ Wanayasa merupakan kawasan wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena secara geografis pariwisata, terletak di antara Tangkuban Parahu, Ciater dan danau Jatiluhur

Situ Wanayasa by
[www.wisatanesia.com]

Curug Cipurut
Terletak di kaki Gunung Burangrang, Curug Cipurut menghadirkan pemandangan alam yang sangat indah. Barisan pohon pinus yang menjulang tinggi di punggung Gunung Burangrang, serta hamparan sawah dan kebun teh yang menghijau membuat rasa lelah para pengunjung seakan sirna dengan melihat keindahan alam menuju Curug Cipurut. Udara dingin, air yang bersih sedingin es menambah keelokan disekitar lokasi wisata air ini. Tak heran, semakin hari semakin bertambah para pengunjung yang berwisata ke Curug Cipurut ini. Terlebih jika hari libur sekolah atau hari – hari libur lainnya banyak wisatawan yang tak hanya sekedar berkunjung tapi juga berkemah disekitar air terjun.

[curug cipurut] Selengkapnya!

Cibulakan (Kolam Renang Mata Air)
Cibulakan adalah nama tempat wisata air yang ada di Wanayasa yang bisa dikunjungi. Sebuah kolam renang dengan sumber airnya dari Mata Air yang berada di lantai kolam. Karena itu, tak heran jika lantai kolam tidak di tembok seperti kolam renang umumnya, tetapi beralaskan batu – batuan alami yang berada di dasar kolam.
Pada zaman penjajahan Belanda, kolam ini merupakan tempat pemandian bagi para tentara kompeni Belanda yang menduduki Wanayasa.

Kolam berukuran cukup luas ini berada di Timur Wanayasa, tepatnya diseberang jalan SLTP Negeri I Wanayasa. Dikelilingi oleh sawah dan kebun, dan tidak jauh dari perumahan penduduk.

[Cibulakan] Selengkapnya!

Wisata di Sekitar Wanayasa

Mata Air Panas
Cipanas orang bilang karena ada sumber mata air panas disana, letak tempat di ciracas. Tempatnya belum meyakinkan atau enak buat mandi karena dibuka untuk umum dan wajar saja karena untuk mandi disitu kita tidaklah perlu bayar jadi nih bisa di bilang wisata gratis yah modal ongkos kesitu aja kali. Sumber mata air panas sekarang ada 2 tempat disitu yang pertama dibikin bak kecil untuk berendam dan yang kedua itu bersebelahan dengan musolah dan mandinya kita pake gayung alias di siukan kata orang sunda mah, yah emang bagi yang tidak terbiasa mungkin ini masuk kategori wisata extrimmm wkakka tapi yah gak lah yah sudah mungkin saja klo lagi iseng mau kesana yah cobalah!

Kolam Renang & Wisata Bojong
Kolam renang buatan tapi yah cocoklah buat ngehibur anak-anak. Lokasi terletak di kecamatan Bojong dekata lapangan bola.

Visi dan Misi Desa Cikeris

 
VISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Cikeris dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Cikeris seperti pemerintahan Desa Bamu7sdes, LPM, Tokoh Masyarakat, tokoh Agama, Lembaga Kemasyarakatan di Desa. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan Bojong mempunyai titik berat di sektor infrastruktur, maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Cikeris adalah :

MENJADIKAN CIKERIS  IMAN  DAN TAQWA BERSATU SEJAHTERA

MISI
Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya Visi Desa tersebut. Visi berada di atas misi, pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam Misi agar dapat dioperasionalkan/dikerjakan.
Sebagaimana penyusunan Visi, meskipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan pootensi dan kebutuhan Desa Cikeris sebagaimana proses yang dilakukan, maka Misi Desa Cikeris adalah :

1.      Memberdayakan Masyarakat Desa Cikeris untuk berperilaku Islami, sehat dan Bersih
2.      Meningkatkan pelayanan publik yang berorientasi kepada kinerja aparatur yang Handal, Profesional dan Akuntabel
3.      Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat serta mewujudkan masyarakat yang Produktif dan tidak terlalu Konsumtif
4.      Menumbuhkembangkan budaya Gotong Royong dan peningkatan swadaya masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan di masyarakat sebagai bukti persatuan dan kebersamaan.

KEBAKARAN YANG MELANDA SALAH SATU WARGA



Kebutuhan akan Sandang, Pangan dan Papan (Perumahan) merupakan kebutuhan Primer bagi setiap manusia, artinya  bahwa manusia tidak akan bisa hidup normal atau bahkan tidak akan bisa hidup  apabila kebutuhan primer tersebut tidak ada atau tidak terpenuhi.

Betapa tidak, Rumah adalah tempat manusia tinggal dan berlindung dari panas matahari, hujan lebat, dinginnya malam dan dari bahaya serangan hewan liar. Sandang / Pakaian, selain sebagai penutup aurat, adalah juga untuk melindungi tubuh manusia secara langsung dari hawa panas dan dingin. Pangan / Makanan, adalah bagian yang tidak bisa diragukan lagi bahwa manusia tidak akan mampu bertahan hidup lama tanpa makan.

Bahwa pada Hari Selasa tanggal 22 Maret 2011 sekitar pukul 23.00 WIB di Kp. Pasir RT 07/03 Desa Cikeris Kecamatan Bojong  telah terjadi Musibah Bencana Kebakaran Rumah salah seorang warga, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah karena Hubungan Pendek  Arus Listrik, tidak ada korban jiwa dan kerugian diperkirakan sebesar Rp. 53.260.000,- (Lima Puluh Tiga Juta Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah). Karena musibah tersebut semua kebutuhan primer korban telah habis direnggut atau dihanguskan oleh ganasnya si Jago Merah, dalam waktu setengah jam tanpa sisa sedikitpun selain yang menempel di tubuh korban